![]() |
Berikut ini adalah script khutbah Jumat di sebuah perkantoran di bilangan perkotaan, tanggal 4 Oktober 2019. Menarik hingga saya copas disini, supaya menjadi bahan renungan bagi kita semua, khususnya yang saat ini memiliki pekerjaan yang mengimplementasikan sistem jabatan. Ketika ada hasrat untuk menduduki suatu jabatan, ingat dalil ini.
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَصْلَحَ الضَمَائِرَ، وَنَقَّى السَرَائِرَ، فَهَدَى الْقَلْبَ
الحَائِرَ إِلَى طَرِيْقِ أَوْلَي البَصَائِرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لََ إِلهَ إِلََّ اللهُ
وَحْدَهُ لََ شَرِيُكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَنْقَى
العَالَمِيْنَ سَرِيْرَةً وَأَزكْاَهُمْ سِيْرَةً، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
سَارَ عَلَى هَدْيِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا ا لَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهََّ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَ تَمُوتُنَّ
إِلَ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وَقَالَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالَ كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا
اللهََّ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللهََّ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وَقَالَ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهََّ وَقُولُوا قَوْلَ سَدِيدًا * يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَّ وَرَسُولَهُ فَقَدْ
فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Suatu ketika, Abu Dzar al-Ghifari datang kepada
Rasulullah SAW, dengan niat ingin memberi
kontribusi yang lebih besar kepada umat, beliau
memohon kepada Nabi SAW agar dilantik menjadi
pejabat.
Sambil menepuk pundak Abu Dzar, Nabi SAW
berkata, “Wahai Abu Dzar, engkau seorang yang
lemah, sementara kepemimpinan itu adalah amanat.
Pada hari kiamat nanti, ia akan menjadi kehinaan
dan penyesalan kecuali orang yang mengambil
dengan haknya dan menunaikan apa yang
seharusnya ia tunaikan dalam kepemimpinan
tersebut,” (HR. Muslim)
Di lain kesempatan, nasihat yang hampir sama juga
Rasulullah SAW sampaikan kepada Abdurrahman
bin Samurah.
يَا عَبْدَ الرَّحْمنِ بن سَمُرَةَ لََ تَسْألِ الإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيْتَها
عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَ إِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ
إِلَيْها
“Wahai Abdurrahman bin Samurah! Janganlah kamu
meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya
jika kepemimpinan diberikan kepadamu karena
diminta, maka kamu akan memikul tanggung jawab
sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan
kepadamu bukan karena diminta, maka kamu akan
dibantu untuk menanggungnya.” (HR. Bukhari-
Muslim)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Masih dalam makna yang sama, sahabat Abu Musa
al-Asy’ari meriwayatkan suatu ketika aku dan dua
orang dari kaumku datang menghadap Nabi saw.
Salah seorang di antara mereka berkata, “Ya
Rasulullah angkatlah kami sebagai pejabatmu!” Satu
orang lagi juga mengatakan perkataan yang sama.
Lalu Rasulullah SAW bersabda:
لَنْ أَوْ لََ نَسْتَعْمِلُ عَلَى عَمَلِنَا مَنْ أَرَادَه “Kami tidak akan memberikan jabatan pemerintahan
ini kepada orang yang meminta dan berambisi untuk
mendapatkannya,” (HR. Bukhari-Muslim)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Demikianlah anjuran Rasulullah SAW kepada para
sahabatnya ketika mereka tergiur dengan jabatan.
Beliau menjaga agama sahabatnya agar terhindar
dari fitnah kedudukan. Sebab, dalam Islam menjadi
pemimpin bukanlah perkara yang ringan. Tanggung
jawabnya berat. Tidak hanya dituntut untuk
mengatur kesejahteraan rakyat semata, tapi lebih
daripada itu, seorang pemimpin juga harus
memastikan tegaknya syariat Allah Ta’ala dalam
aturan hidup rakyatnya.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh para ulama
bahwa secara umum ada dua tugas utama seorang
pemimpin, yaitu: menjaga agama dan mengatur
urusan dunia dengan aturan agama. Karena itu,
tanggungjawab seorang pemimpin terhadap
rakyatnya cukuplah besar. Tak heran bila kemudian
kita sering mendapati para salaf shaleh yang selalu
menolak tawaran jabatan. Bahkan tidak sedikit di
antara mereka yang rela disiksa demi
mempertahankan prinsipnya tersebut.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Semua itu tidak lain karena mereka paham
konsekuensi yang harus ditanggung ketika menjadi
seorang pemimpin. Terutama ketika dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah kelak di akhirat.
Kesadaran semacam ini cukup mempengaruhi jiwa
mereka. Maka kita bisa melihat bagaimana ketika
Umar bin Khatab diangkat menjadi khalifah, beliau
pernah berujar, “Seandainya seekor keledai
terperosok di kota Baghdad niscaya Umar akan
dimintai pertanggungjawabannya kelak, seraya akan
ditanya, mengapa tidak kau ratakan jalan
untuknya?”
Demikianlah tanggung jawab seorang pemimpin di
mata umat Islam. Tak ada kenikmatan yang bisa
dirasakannya kecuali ketika ia mampu berbuat adil.
Bila keadilan itu hilang maka ancaman neraka pun
menantinya. Keterngan ini dijelaskan langsung oleh
Rasulullah SAW dengan sabdanya:
إِنْ شِئْتُمْ أَنْبَأْتُكُمْ عَنِ الإِمَارَةِ وَمَا هِيَ؟ أَوَّلُهَا مَلامَةٌ، وَثَانِيهَا
نَدَامَةٌ، وثَالِثُهَا عَذَابٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَ مَنْ عَدَلَ
“Jika kalian mau, aku akan memberitahu kalian
tentang kepemimpinan (al-imârah), apakah itu?
Awalnya adalah celaan. Yang kedua adalah
penyesalan Yang ketiganya adalah azab pada Hari
Kiamat kecuali orang yang berlaku adil,” (HR. Al-
Bazar dan Ath-Thabrani)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Namun apa yang terjadi di akhir zaman ini seolah
meruntuhkan wejangan itu semua. Jabatan tidak lagi
dihindari. Justru ia menjadi ajang rebutan banyak
orang. Cukup menggiurkan. Seolah-olah dengan
menjadi seorang pemimpin segala hal bisa ia
lakukan. Semua tuntutan hawa nafsunya mampu
diwujudkan. Kemewahan, kepopuleran, status sosial
yang tinggi, penghormatan dari orang lain bisa
dengan mudah dia peroleh. Tidak mengherankan
bila kemudian segala cara rela mereka tempuh demi
mewujudkan ambisi tersebut.
Halal halam tidak lagi diperhatikan. Norma sosial
apalagi. Yang penting ambisinya tercapai. Karena
itu, Rasulullah SAW menggambarkan kerakusan
terhadap jabatan melebihi dua ekor serigala yang
kelaparan lalu dilepas di tengah segerombolan
kambing. Beliau bersabda, “Tidaklah dua ekor
serigala yang lapar dilepas di tengah gerombolan
kambing lebih merusak daripada merusaknya
seseorang terhadap agamanya karena ambisinya
untuk mendapatkan harta dan kedudukan yang
tinggi” (HR. Tirmidzi)
Namun fitnah seperti ini memang sudah menjadi
bagian dari nubuwat Nabi SAW sepeninngal beliau,
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa nabi SAW
bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ، وَسَتَصِيرُ نَدَامَةً وَحَسْرَةً يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya kalian akan berambisi akan jabatan
kepempimpinan. Padahal kelak di hari kiamat ia
akan menjadi penyesalan.” (HR. Bukhari)
Maka Rasulullah SAW menasihati—terutama bagi
yang tidak mampu—agar tidak meminta-minta
diangkat menjadi pejabat. “Janganlah kamu
meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya
jika kepemimpinan diberikan kepadamu karena
diminta, maka kamu akan memikul tanggung jawab
sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan
kepadamu bukan karena diminta, maka kamu akan
dibantu untuk menanggungnya,” (HR. Bukhari-
Muslim)
اَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لََ اِلَهَ إِلََّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لََ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي
العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ
الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ
الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِ نَاتِ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّ عَاءِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعاً مَرْحُوْماً، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ
بَعْدِهِ تَفَرُّقاً مَعْصُوْماً، وَلَ تَدَعْ فِيْنَا وَلَ مَعَنَا شَقِيًّا وَلَ
مَحْرُوْماً.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَاناً صَادِقاً ذَاكِراً، وَقَلْباً
خَاشِعاً مُنِيْباً، وَعَمَلاً صَالِحاً زَاكِياً، وَعِلْماً نَافِعاً رَافِعاً،
وَإِيْمَاناً رَاسِخاً ثَابِتاً، وَيَقِيْناً صَادِقاً خَالِصاً، وَرِزْقاً حَلاَلًَ
طَيِّباً وَاسِعاً، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجمع
كلمتهم عَلَى الحق، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظالمين، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ
وَالأَمْنَ لِعَبادك أجمعين.
اللَّهُمَّ رَ بَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ
لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ.
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ
الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ.
رَبَّنَا لَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُ نكَ رَحْمَةً،
إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
الخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ :
)) إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ ا لفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ((