![]() |
Manusia terlahir di dunia bukan sekedar untuk tamasya.
Sebaliknya, untuk diuji, mana yang ibadahnya paling baik.
Maka valid, di dunia banyak jebakannya.
Jebakan dalam segala hal, senang maupun sedih.
Orang atheis mengembalikannya ke hukum sebab akibat,
setiap pilihan hidup ada konsekuensinya.
Tapi berpikirkah, siapa yang membuat setiap kodrat?
yang menentukan semua itu, dan apa tujuannya?
Hukum gravitasi, ada yang merumuskan hitungannya,
tapi Allah lah yang menciptakan.
Ayat-ayat ada yang tertulis ada yang tersebar di ciptaan-Nya,
jadi jangan bilang tidak pernah diperingatkan.
Di antara orang-orang yang terkena penyakit,
ada yang menangis menderita kesakitan,
hingga menjerit mempertanyakan nasib,
adakah Tuhan jahat dan meninggalkan?
Orang-orang beriman meyakini itu cobaan,
dan memohon ampun atas segala kedzaliman.
Seandainya pun berlangsung hingga akhir zaman,
tetap berdzikir berharap keselamatan.
Dari beberapa golongan yang berlimpah harta,
bercerita kisah kerja keras dan jerih payahnya.
terus bicara kasihan yang miskin artinya kurang usaha,
mengklaim, Tuhan tempat kalian berdoa, justru memuliakannya.
Orang-orang beriman meyakini itu cobaan,
bisa jadi istidraj, maka memohon ampun atas segala kedzaliman.
Seandainya pun berlangsung hingga akhir zaman,
tetap berdzikir berharap keselamatan.
Ingat: Ittaqullah haqqa tuqatih.
Ingat pula: Fastabiqul khairat.
Score terbaik bukanlah di dunia fana ini,
dan yang lebih penting ialah akhirat.