Skip to main content

Khusyu Sholat

Bagaimana agar khusyu dalam sholat? Pernah dengar hadits yang kurang lebih menyebutkan "sholatlah seolah-olah kamu melihat Allah, dan apabila kamu tidak bisa melihat-Nya, maka yakinlah Dia melihatmu" ?



Tapi ternyata dalil tersebut lebih terkait ihsan.

Didalam sebuah hadits shahih dari Umar bin Khottob yang menceritakan tentang kedatangan Jibril menemui Rasulullah saw yang saat itu tengah berkumpul bersama para sahabatnya. Diantara yang ditanyakan Jibril kepada Rasulullah saw adalah tentang makna ihsan lalu beliau saw menjawab,”(ihsan) hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguh-Nya Dia melihatmu.” Dan jawaban ini pun dibenarkan oleh Jibril.

Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam “Shahih” nya, kitab ‘al Iman’, hadits no. 8. Juga Imam Tirmidzi didalam “Sunan” nya, kitab ‘al Iman’, hadits no. 2738. Juga Abu Daud didalam “Sunan” nya, kitab ‘as Sunnah’ bab ‘al Qodr’ hadits no. 4695 serta Imam Nasai didalam “Sunan” nya, kitab ‘al Iman’ bab ‘Na’tul Islam’ 8/97.

Sumber dari: https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/seolah2-melihat-allah-swt.htm#.XUumxkcxXDc

Kalau mengenai khusyu dalam sholat, ada bahasannya di link berikut:
https://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1163320483

Dan karena saya tidak bermaksud membayangkan Allah, maka sebaliknya saya membayangkan seolah-olah saya menghadap Allah, lurus menghadap Kabah. Mungkin kalau saya merasa Allah melihat saya sholat dari atas, kurang lebih seperti orang melihat dari satelit atau bahkan jauh dari 7 lapis langit, maka saya merasa pastinya sangat kecil sekali tidak ada apa-apanya. Atau ketika saya merasa Allah dan para malaikat mengawasi saya dari depan, belakang, atas, bawah, dekat, jauh, mudah-mudahan membuat saya lebih khusyu dalam beribadah.

Image by Konevi from Pixabay


Wallahu a'lam

Popular posts from this blog

Agile, Buru-buru, Labil?

Bismillah... Semoga Allah segera meluruskan bila ada yang salah dalam pemikiran saya ini yang hendak saya tuliskan ini. Image by Free-Photos from Pixabay Cerita kali ini tentang salah satu personality traits yang cukup populer di era teknologi saat ini, era digital, era milenial. Tidak lain ialah soal kelincahan, atau agility, yang bagi kalangan gamers

Hijrah Kontemporer, perlukah?

Image by Johannes Plenio from Pixabay Setelah sekian lama masuk ke dunia kerja, rasanya kehidupan tidak semulus kebanyakan dongeng semasa kecil, tidak selurus ajaran di bangku sekolah.    Ya, hidup itu keras, menghalalkan segala cara bisa jadi ada tergantung budaya kantornya, yang sudah mengakar. Maka bagaimanakah nasib muslim kantoran yang sudah terlanjur masuk ke industri yang tidak lurus? 

Mengejar Akhlaq, Umat yang sedikit

Image by John Hain from Pixabay Salam, Ini cerita flashback saya ketika di bangku SD. Kebetulan saya dimasukkan ke sekolah negeri, yang satu kelas isinya banyak sekali murid, sekalipun sudah dibagi kelas pagi dan siang. Pelajaran agama yang diajarkan di sekolah itu ialah agama Islam. Meskipun saya tidak terlalu pandai menghafal, tetapi saya cukup cerdik mempelajari situasi supaya mendapat nilai bagus di mata pelajaran agama tersebut, tentunya bukan dengan mencontek ataupun cara yang tidak mulia lainnya. Sebaliknya, ternyata trik yang saya lakukan itu merupakan pelajaran yang berharga seterusnya bagi kehidupan saya. Akhlaq.