Tapi ternyata dalil tersebut lebih terkait ihsan.
Didalam sebuah hadits shahih dari Umar bin Khottob yang menceritakan tentang kedatangan Jibril menemui Rasulullah saw yang saat itu tengah berkumpul bersama para sahabatnya. Diantara yang ditanyakan Jibril kepada Rasulullah saw adalah tentang makna ihsan lalu beliau saw menjawab,”(ihsan) hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguh-Nya Dia melihatmu.” Dan jawaban ini pun dibenarkan oleh Jibril.
Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam “Shahih” nya, kitab ‘al Iman’, hadits no. 8. Juga Imam Tirmidzi didalam “Sunan” nya, kitab ‘al Iman’, hadits no. 2738. Juga Abu Daud didalam “Sunan” nya, kitab ‘as Sunnah’ bab ‘al Qodr’ hadits no. 4695 serta Imam Nasai didalam “Sunan” nya, kitab ‘al Iman’ bab ‘Na’tul Islam’ 8/97.
Sumber dari: https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/seolah2-melihat-allah-swt.htm#.XUumxkcxXDc
Kalau mengenai khusyu dalam sholat, ada bahasannya di link berikut:
https://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1163320483
Dan karena saya tidak bermaksud membayangkan Allah, maka sebaliknya saya membayangkan seolah-olah saya menghadap Allah, lurus menghadap Kabah. Mungkin kalau saya merasa Allah melihat saya sholat dari atas, kurang lebih seperti orang melihat dari satelit atau bahkan jauh dari 7 lapis langit, maka saya merasa pastinya sangat kecil sekali tidak ada apa-apanya. Atau ketika saya merasa Allah dan para malaikat mengawasi saya dari depan, belakang, atas, bawah, dekat, jauh, mudah-mudahan membuat saya lebih khusyu dalam beribadah.
![]() |
Wallahu a'lam